Menikmati Istri Bos Dengan Cara Hipnotis

x
0



“Kamu saya pecat!!” 


Bosku memecatku tiba tiba ketika aku berhasil mencapai targetku. Dia mendorong tubuhku dan mengusirku dari ruangan. Aku tidak diberi. tahu apa yang membuat diriku dipecat olehnya.


Aku tidak dapat pesangon, perusahaan ini benar benar kejam. Dia mementingkan penampilan yang ganteng dan cantik daripada yang teguh dan tulus dalam pekerjaan.


Aku benar benar pusing ketika aku menarik tasku dan berjalan menggunakan motorku yang butut. Motor manual yang sering tiba tiba mati.


Keluargaku yang dikampung menunggu duit dari diriku. Aku punya adek 2 yang masih sekolah bagaimana jika aku tidak bisa menafkahi mereka. Kedua orang tuaku cuman buruh petani dan selama ini mereka hanya menyumbangkan makan saja sisanya dari duit gajiku.


“Pak Hadi An**ng” Aku menendang tempat sampah ketika aku samapi pakiran motorku


Pak Hadi sering sekali memasukkan orang dalam dari kenalannya dan membuang orang lama yang dia percaya demi sepogoh uang. penyuapan sangar lazim disini. Mungkin alasan itu.


Aku berjalan sembari memikirkan apa yang harus aku lakukan. Aku baru saja membayar kosku dan duit tersisa seratus ribu.


Di tengah jalan motorku berhenti tiba tiba. Aku menurunkan tubuhku dan aku mulai mencoba menyalakan dengan keras. Tidak ada hasil yang terjadi. Aku melihat disekitar apakah ada bengkel.


Aku melihat sebuah toko yang unik, dia menjual barang barang bekas.


Aku menghampiri untuk mencari apakah ada sparepart motor untuk setidaknya menyala sedikit.


“Halo bang, kenapa motornya.” Seorang kakek kakek menghampiriku sepertinya dia yang punya toko tersebut.


“Mau cari barang buat nyalain motor.” Ucapky


“Owalah disini ga ada hehe biasanya ini barang bekas. Wajah abang pucat banget.” Kata kakek tersebut dengan perawakan kumuh namun tidak bau sama sekali.


“Saya dipecat dari perusahaan tiba tiba dan saya sedang bingung karena harus menafkahi orang tua saya di kampung.” ucapku


“Wah bosnya jahat juga ya.” Aku hanya mengangguk, jujur aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Kakek itu pergi ke dalam toko dan memberikan pistol hipnotis.


“Pistol? untuk apa saya tidak akan membelinya.” Ucapku


“Wah gapapa gratis ko untuk kamu, saya pernah jadi kamu dan mungkin toko ini sudah tak lama lagi tutup karena usia saya hehe.” ucap Kakek itu dengan tersenyum


“Fungsinya apa si? hipnotis orang?” tanyaku


“Kamu dipecat sama bos jahatmu kan? coba hipnotis yang buat bos mu sengsara.” kata kakek itu


aku langsung kepikiran keluarganya Bu Santi dan anak anaknya. Pak Hadi mempunyai istri yang sangat cantik hal itu membuatku berpikir untuk merebutnya. Balas dendam akan tiba mulai hari ini. Aku berterimakasih sekali kepada kakek tersebut.


“Tapi pistol itu ada pelurunya dan kamu harus ke toko saya untuk membelinya hehe. Saya gratiskan kamu untuk cari uang disitu masalahnya agak mahal harga pelurunya.” Jelas Kakek itu.


“Berapa kek? saya akan cari berapapun.” Aku sangat bergairah


“3 juta satu peluru dan di dalam pistol itu terisa 5 doang, pistol tersebut mempunyai slot 7.”


“Kamu tidak bisa hipnotis saya karena saya ada mantranya hehe.” Ucap kakek itu bercanda


“Saya tidak niat ke kakek ko saya miat ke keluarga bos saya yang jahat dan kejam ke saya.” Ucapku


Dia tersenyum dan aku mulai mencari dari ponselku untuk memesan gojek ke alamat rumah bosku, aku menitipkan motor bututku lalu gojekku datang 5 menit kemudian.


Aku datang dengan lugu dan masuk ke area depan rumahnya. Rumahnya dijaga oleh satpam. Aku membayar gojeknya lalu turun depan rumah. Pak Satpam datang dan memandangku dengan sinis.


“Ada apa kesini baju lusuh begini! Siapa kamu !!!?” Ketus Pak Satpam


“Saya karyawannya Pak Hadi, katanya Saya datang saja kerumah kalo ada apa apa.” Ucapku dengan lembut. Semoga bohongku tak dicurigai


“Saya telpon dulu Pak Hadi.” Katanya


Ketika Pak Satpam membuka ponselnya, Aku menodong pistol hipnotis itu lalu aku menembak di kepalanya. Peluru berwarna merah menempel di kulitnya seperti lem. Aku tidak tahu apakah itu sakit atau tidak.


Perumahan Pak Hadi sangat sepi jadi mungkin tidak ada yang sadar. Pak satpam terdiam diri.


“Pak sekarang saya tuanmu bukan Pak Hadi. Ikuti kata saya.” Aku tersenyum kecil

“Baik tuan, bapak adalah tuan saya sekarang.” Ucap Pak satpam dengan tatapan kosong.


“Saya Erno, Orang yang akan menghancurkan hidup keluarga Pak Hadi. Tolong Buka pintunya” Suruhku


“Baik Tuan.” Pak Satpam membuka pagar rumah dan di dalam terpampang mobil fortuner hitam dan mobil alphard yang mewah dengan bodi mobik mulus.


“Pak, ada siapa aja dirumah?” Tanyaku

“Ada Bu Santi dan Ka Wusa, Ka Dinda sedang sekolah.” Ucap Pak Satpam.

“Ka Wusa tu yang kerja di perusahaan pak Hadi kan? kenapa dia ga kerha hari ini.” Ucapku


“Dia malas pak jadi datang kalau ada investor buat narik perhatian. Dia memiliki badan yang bagus dan wajah yang cantik.” Ucap Pak Satpam


“Haha Wusa akan jadi pelacurku nanti.” Kataku


Pintu rumah diketuk oleh Pak Satpam.


“Kenapa pak?” Sepertinya suara dari Bu Santi.

“Ada tamu nyonya yang ingin ketemu nyonya.” Ucap Pak Satpam dengan lembut.

“Siapa si pak? ga ada ngabarin saya di hp saya.” Bu Santi membuka pintu dengan nada sinis.


Bu Santi memakai gaun muda dengan jilbab hitam, Dia memiliki payudara yang besar meskipun masih tertutup oleh baju dan jilbab. Gaun pinknya cocok di tubuhnya yang membuat dirinya semakin seksi.


“Ini ada tamu nyonya, Tuan Erno.” Kata Pak Satpam.


“Halo Bu Santi, Saya Erno karyawan perushaan Hadicop, perusahaan suami ibu.” Kataku dengan ramah.


“Apa urusan dengan saya?” Tanya Bu Santi dengan ketus


“Suami ibu mecat saya dan saya akan merusak keluarga Pak Hadi seperti Pak Hadi menghancurkan hidup saya.” Kataku dengan tersenyum sinis.


“Maksudmu apa?? saya bisa laporkan polisi. Pak keluarkan dia.” Bu Santi menaikan nada bicaranya


“Pak tolong pegang kedua tangan wanita seksi ini, akan saya jadikan budak seks yang melayaniku.” pintaku.


Pak satpam segera mengikut perintahku dan kedua tangan dipegang erat. Bu Santi kaget dan mencoba melepaskan tubuhnya.


“Kamu mau apa??? Pak kenapa bapak pegangin saya. Lepasin lepasiiinnn!!” tanya Bu Santi dengan khawatir


Pistol aku todong ke wajahnya.


“Kamu seksi banget santi, kamu akan menjadi milikku.” Kataku dengan tertawa


“Saya kasih apapun yang kamu mau asalkan pergi dari sini, kamu pasti butuh duit kan akan saya kasih.” Bu Santi berkeringat semakin panik.


“Diam santi, kau berkeringat tau, tapi gapapa si makin hot jadinya.” Kataku

“Lepasin pak tolong” Ucap Bu Santi yang tak bisa bergerak bebas sedikit pun.


“Saya bukan pengen uang tapi pengen semua yang ada di hidup Pak Hadi. Saya akan rebut semua termasuk kamu Santi hahaha.” Aku menaruh pistol di kepalanya dan ku tembak saja.


Peluru dilepaskan dan wajahnya kosong. Aku melambaikan tangan dia tidak merespon sama sekali.


“Hahaha istrimu sudah saya hipnotis pak, kau akan rasakan penderitaan panjang mulai sekarang.” Kataku sambil meraba wajahnya dan meraba payudaranya. Benar saja payudaranya lebih besar dari tanganku, dia tobrut dan seksi.


“Apakah saya sudah selsai tuan?” Tanya pak satpam.


“Sudah pak balik kerja lagi.” Pintaku. Pak Satpan melepas eratnya dan langsung pergi. Aku tersenyum dan mulai meraba seluruh tubuhnya sambil memegang vginanya juga.


“Ayo santi masuk.” Kataku


“Iya tuan.” Pintu ditutup dan aku duduk di sofa yang bersih dan wangi. Interior mewah dan megah dengan lantai marmer. Santi sangat beruntung mempunyai suami kaya seperti Pak Hadi namun kini nasib hidupnya akan berubah dari tanganku.


Seorang pembantu dengan usia tua datang ke sofa dengan ramah dia tersenyum kepada santi.


“Nyonya, ada tamu ya.” ucap Pembantunya


“Bu maaf saya lagi pengen nenangin dia lagi pusing katanya, saya psikolognya. Bawakan saja gelas kosong.” Kataku


“Wah oke mas.” Dia langsung segera ke dapur. Sebelum dia datang ke sofa lagi aku meremas payudara Bu santi. Tak ada respon sama sekali.


Tak lama gelas kosong datang dan pembantu itu balik ke dapur lagi.


“Kamu sayang sama Pak Hadi?” tanyaku


“Iya tuan aku sayang suamiku, dua pekerja keras dan sayang dengan keluarganya.” Kata Bu Santi dengan wajah datar.


“Tapi kayaknya mulai sekarang kamu ga boleh cinta lagi, aku adalah tuan kamu. Perintahku mutlak itu berjalan dengan hatimu yang tunduk di depanku. Seluruh hidupmu diatur olehku ya Santi.” Jelasku


“Baik tuan, aku berhenti mencintai suamiku.”

“Aku kepengen kencing tolong bukain celananya dong.” Ucapku


Santi langsung membuka celanaku dan menunjukkan pnisku yang sudah ngaceng. Ku ambil gelas kosong dan ku tuangkan air kencing di gelas tersebut. Dengan benar aku menaruh tanpa ada satupun yang tumpah.


“Santi, kamu minum air kencingku dan telan.” Santi melakukan dan menelan air kencingku.

“Saat aku menjetikkan jari, kau kembali normal namun tubuhmu masih mengikutiku.” Aku menjetikan jari


“APAAAN INI AKU GA BISA GERAK. Kamu ko duduk siini, Tolonggg.” Ucapnya namun aku sempat menutup tanganya.


“Kau jangan banyak bicara sekarang tubuh kamu mutlak tunduk kepadaku. Sekarang diam.” Bibirnya tutup rapat, aku meraba payudaranya. Santi menggelengkan kepalanya karena hanya itu yang bisa ia gerakkan sendiri.


“Hmmmm hmmm” Santi mulai mengeluarkan air mata.


“Kamu pake hijab abis dari mana Santi, rapi amat coba deh gaunya angkat terus pahanya dilebarin.” Pintaku.


Santi menaikkan gaunnya kemudian melebarkan pahanya hingga celana dalam berwarna cream terpapar jelas. Aku meraba dan pelan pelan menggesek.


“Oh ya Santi, enak ya kalau nanti aku gantiin suami kamu terus kita jadi suami istri.” Aku meremas keras payudara Bu Santi. Dia seperti menahan teriakan.


Aku menjetikkan jari lalu aku melepas tanganku di tubuhnya. Santi mendekatiku dengan manja.


“Tuan aku mau jadi istrimu, kapan aku bisa ceraikan suamiku?” Tanya Santi dengan manja dan liar


“Aku mau kamu rubah dulu harta suami jamu jadi kamu, nanti jadi dia ga ada apa apa.” Aku mencium bibirnya, dia pun membalasnya menggunakan lidah. Wanita yang ku perkirakan umur 50an masih mantap untuk sex.


“Baik tuan, akan aku lakukan.” Ucap Santi yang memegangku dengan Erat.

“Santi buka dong gaun dan jilbab kamu perlihatkan bagaimana tubuh indah kamu.” Pintaku


Dia langsung membuka gaunya dan jilbabnya. Terpampang rambut hitam panjang menghiasi kepalanya dan BH berwarna hitam. Tubuhnya mulus dan bersih. Perawatan mahal sepertinya.


“Ini tuan tubuhku untuk kamu.” Katanya

“Seksi sekali kamu, tadi kenapa tatapan sinis kepadaku. Tunduk dan cium kakiku.” Kataku


“Maafkan aku tuan, aku tidak bermaksud begitu, maafkan santi tuan.” Dia menundukkan kepala dan mulai mencium kakiku, dengan lidahnya dia menjilat jemariku yang bau sikil.


“Santi duduk disampingku lalu kulum pnisku.” Pintaku. Santi segera menaikan tubuhnya dan duduk di sampingku, mulutnya mengarah ke pnisku lalu segera mengulumnya. Aku melepas tahi BH nya kemudian aku menaruh di lantai. Aku melihat payudara Santi besar dengan pentil coklat. Memang tidak bulat sempurna namun aku sangat sange melihatnya. pnisku semakin tegang.


“HNMMMMMM ENAKKKK OHHHHH HMMMM pnis KAMUU ENAK TUAN.” Santi sangat bergairah dan mengocok dengan agresif.


“Enak ini atau suami kamu?” tanyaku


“ENAKKKAN KAMU TUAN, pnis TUAN LEBIH ENAK, SUAMI AKU pnisNYA KECIL AKU GA SUKA, AKU GA MAU NGULUM pnis DIA LAGI, AKU CUMAN MAU pnis KAMU TUAN.” Santi semakin liar. Seorang perempuan yang ku tahu anggun dan berwibawa sekarang terlihat seperti pelavur murahan.


“Santi kamu kulumnya enak banget aku suka.” Aku menekan kepalanya sampai terdengar suara tenggorokan. Dia melepas kulumnya hingga lendir memenuhi mulutnya.


“OUGHHHHH MAKASI TUAN, AKU AKAN MELAYANI pnis KAMU DENGAN SUNGGUH SUNGGUH.” Kata Santi


“Kulum lagi santi belum keluar air maninya.” Ucapku


“AHHHHHH HMMMMM ENAK BANGETTT KULUM pnisLL TUANN.” Dia mengulum terus.


Aku cukup kaget karena ternyata sang pembantu melihat ku dengan Santi dari tadi.


“Nyonya… kenapa nyonya ngulum punya cowo lain.” Ucap sang pembantu


“Kamu tau bu, ini sedang dalam proses jati diri santi, yang kamu taukan tentang santi cuman wanita berwibawa. Kamu ga tau kalau Santi gila sex dan terobsesi menjadi pelacur sejak dulu.” Ku karang cerita ini sambil mengelus kepala Santi.


“Tapi Nyonya ga pernah begini sebelumnya, Nyonya hentikan.” Ucap penbantu yang sedikit panik

“Santi marahin dia dong si tua itu berisik banget.” Ucapku dengan bisik ke Santi


“Eh Mbok uti jangan sok ikut campur urusan saya, mau saya kulum pnis cowo lain kulum pak satpam atau kulum siapapun bukan urusan kamu, sekarang kamu pergi ke dapur dan kalau kamu bilang ke Pak Hadi, akan saya pecat kamu.” Ketus Santi dengan tatapan sinis.


“Maaf nyonya.” Mbok uti balik ke dapur.

“Santi pintar sekali marahnya.” pujiku

“Iya tuan, apapun akan ku lakukan untuk kamu.” Ucap Santi yang mengulum pnisku.


Tak lama air maniku keluar dari dalam mulut Santi. Santi menelan lalu tersenyum. Dia menjilati pnisku dan menciun pnisku.


“Sekarang berdiri dan menari telanjang di depanku.” Santi mengikuti arahan. Dia berdiri dengan seksi dan menari seperti penari tiang. Pantatnya dilekukkan dan lidahnya dikeluarkan dari mulut. Santi menggodaku dengan mendekati payudarnya ke wajahnya.


“Tuan mau apa lagi dari aku? aku rela menukar apapun untuk membuatmu senang.” Ucapnya dengan manja


Bersambung..




Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)